Setiap kelompok memiliki sosok Adi Pramana, pemimpin dalam bahasa sansekerta, seseorang yang dihormati, dipuji, dan dijadikan panutan. Kita bisa melihat tujuan, nilai-nilai, dan paradigma dari sebuah kelompok melalui Adi Pramana. Hal tersebut menjadi salah satu alasan momen pergantian kepemimpinan masih dianggap sakral bagi beberapa golongan karena sejatinya memilih pemimpin sama dengan memilih masa depan.
Tidak jauh berbeda dengan organisasi yang berasaskan islam satu ini, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dua tahun satu kali menjadi ajang penentuan pemimpin di HMI. Dalam kongres, seluruh delegasi dari berbagai cabang dipersilakan menggunakan hak suaranya untuk memilih sang Adi Pramana selanjutnya. Momen tersebut cukup mengharukan, tatkala ada sebuah kursi yang tiba-tiba melayang atau seseorang yang berteriak karena terpukul ujung bibirnya. Hal-hal semacam itu bagaikan sudah tertuang dalam susunan acara kongres. Mungkin, begitulah cara sebagian orang mengekspresikan rindu kepada saudaranya atau itu hanya cerminan keegoisan dan keangkuhan mereka saja.
Intinya, kongres menjadi peristiwa yang paling ditunggu apalagi bagi mereka yang siap melangkah ke singgasana Adi Pramana. Namun, kali ini kongres datang terlambat. Sepertinya, persiapan yang dilalui cukup berat atau memang ada yang belum siap turun dari singgasana, kita hanya bisa menduga-duga.
Meskipun beberapa kali telah muncul surat teguran bagi sang Adi Pramana. Nampaknya, beliau tidak ambil pusing dan tetap melanjutkan persiapannya. Keterlambatan kongres ini tentu bukan hal yang baik. Selain menandakan kemunduran organisasi, hal ini juga menggambarkan keegoisan sosok pemimpin yang seolah-olah menganggap remeh pasal-pasal dalam kitab konstitusi. Harusnya, jika ingin menunda kongres karena kondisi tertentu, minta inisiatif satu cabang kemudian minta juga persetujuan lebih dari separuh jumlah cabang-cabang. Jangan ciptakan waktu kosong dan pernyataan yang hanya terkesan mengulur waktu.
Akhir kata, mari kita doakan semoga penundaan demi penundaan benar-benar selesai di penghujung Januari nanti sehingga aku dan kalian semua bisa bersua. Satu lagi, semoga siapapun yang terpilih nantinya bisa diterima dengan ikhlas oleh semua anggota sehingga HMI tidak harus membelah diri lagi.
Penulis: Nirmala
(Mahasiswi psikologi yang gemar melamun dan menulis)