Pemimpin Muda Dalam Poros Waktu

Pemimpin Muda Dalam Poros Waktu
Ilustrasi adu karya tulis: Pemimpin Muda Dalam Poros Waktu @LapmiTNG

Kongres HMI MPO ke tiga puluh tiga akan segera diselenggarakan, lantas bagaimana kita akan menyiapkan sosok pemimpin yang ideal? Berkaca dari umur yang tidak lagi muda, pemimpin atau ketua umum organisasi HMI MPO selanjutnya harus mampu mengatasi segala banyak persoalan, entah itu berasal dari ke-ummatan ataupun dualisme yang terjadi di internalnya sendiri. Berdasarkan realitas tersebut, saya berpemikiran bahwa meskipun organisasi ini berumur tua tapi seorang pemimpin harus lahir dari pemuda, yang jauh dari kepentingan pribadi dan peduli kepada cita-cita yang luhur, barangkali semoga saja tercapai.

Jika mengutip pemikiran Sarwono kaum muda adalah peralihan dari masa anak-anak yang mengalami perkembangan semua aspek atas fungsi untuk memasuki masa dewasa. Kaum muda sebetulnya belum memiliki tempat yang jelas dalam golongannya, dengan artian tidak termasuk anak-anak tetapi juga bukan termasuk ke golongan orang tua. Tahapan ini termasuk dalam masa konsolidasi menuju periode dewasa yang ditandai dengan lima hal, yaitu: (a) Minat yang bertambah mantap; (b) Egonya mencari kesempatan untuk berkumpul dengan orang-orang baru dan pengalaman baru; (c) Pembentukan identitas diri (d) Egosentrisme yang memusatkan pada diri sendiri diganti dengan keseimbangan
kepentingan orang lain atau tetap pada diri sendiri (e) Tumbuhnya dinding pemisah antara diri sendiri dengan masyarakat.

Kaum muda di zaman modern ini menurut David Chaney dalam buku Life Style memaparkan eksistensi pemuda memiliki konsep untuk bersiap menjadi gagah, cantik, dan dianggap ada. Jika tidak, maka bersiaplah untuk dianggap tidak ada. Konsep ini merupakan sebuah realitas yang nyata pada hari ini, agar pemuda atau kaum muda berlomba-lomba dalam memiliki konsep tatanan hidup yang beda dan menarik.

Seringkali muncul gagasan “saatnya yang muda memimpin perubahan”. Gagasan tersebut bukan tanpa sebab dilahirkan, terkadang generasi sebelumnya atau generasi orang tua terlalu bersifat monoton, kaku, dan sangat formal. Berbanding terbalik dengan generasi muda yang bersifat simple, fleksibel, dan dengan semangat perubahan. Artinya perlu aset sosok pemuda yang dapat menghubungkan antara generasi orang tua dengan generasi muda tanpa meninggalkan gep atau perbedaan yang malah melahirkan perpecahan. Karena seringkali generasi orang tua menganggap remeh atau skeptis terhadap generasi
muda. Padahal kekuatan generasi muda tidak boleh dianggap enteng, hal ini terbukti dari sejarah dalam kongres pemuda 1928 melahirkan gerakan Sumpah Pemuda yang menyatakan pengakuan atas tiga hal; satu tanah air; Indonesia, Satu bangsa; Indonesia, dan satu bahasa; Indonesia. Pun pada periode proklamasi, peranan pemuda masuk di berbagai lini perjuangan di medan perang, juga dalam perang intelektualitas seperti; pelajar dan mahasiswa, dan juga pada perang pergerakan seperti Chaerul Saleh, Sukarni, Wikana, dan lainnya, mereka menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok demi memproklamasikan kemerdekaan.

Keberanian-keberanian dalam rangka perubahan besar tersebut terjadi karena tidak terlepas dari peran kepemimpinan yang hebat dan luar biasa dari para pemuda. Sebenarnya Role models atau contoh-contoh pemimpin yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia begitu banyak, salah satu contoh yang relevan saat ini untuk mempersatukan perbedaan tersebut kita dapat mengambil dar Gadjah Mada, seorang mahapatih kerajaan Majapahit semasa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Kehebatannya dalam menyatukan Nusantara menjadi suatu sejarah yang besar dalam cikal bakal lahirnya bangsa Indonesia.

Dalam kitabnya Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca setidaknya mengemukakan beberapa sifat yang harus dimiliki pemimpin seperti;

Wijnana; Pemimpin hendaknya bersifat bijaksana dan penuh hikmah serta ketekukan dalam mengatasi kesukaran dan kegentingan yang menimpa organisasi. Sifat ini menggambarkan untuk tidak berputus asa atas setiap masalah yang hadir.

Mantri Wira; Hendaknya seorang pemimpin bersikap pemberani dalam menegakkan kebeneran yang ada dan memiliki sifat setia dalam menjunjung tinggi tujuan organisasi

Wicaksana Naya;Pemimpin sepatutnya dapat menganalisa dan mengambil keputusan dengan tepat dan cepat, dengan memperhatikan nilai tri semaya, yaitu maksudnya apa yang dilakukan saat dewasa ini (Wartamana) hendaknya berorientasi pada masa lampau (Atita) dan merumuskan harapan pada masa depan (Nagata)

Wakjana; Pemimpin sepatutnya memiliki seni berbicara dan berkata-kata untuk dapat memotivasi anggotanya, dan juga sebagai senjata ampuh dalam perundingan dengan lawan bicara.

Sajjawopasama; Pemimpin juga sudah seharusnya memiliki sifat yang rendah hati dan tidak sombong. Sifat tersebut dapat menjauhkan pemimpin dari kejatuhan tahtanya, karena pemimpin yang disayangi oleh anggota atau masyarakat ialah pemimpin yang dibai’at secara hati dan dekat dengan anggota ataupun masyarakat yang bukan berdasarkan hasil voting. Dan Masihi Samasata Bhuwana; Pemimpin memiliki sifat yang penyayang terhadap siapapun baik terhadap anggota ataupun koleganya, juga alam dan sekitarnya.

Tidak ada suatu kemenangan tanpa syarat apapun, segala bentuk kebebasan tentu harus dipersiapkan secara matang dengan jerih payah yang berdarah-darah. Pemimpin kuat harus siap memikul tugas dan amanat yang diberikan. Generasi muda harus mulai sedari dini diasah, karena dengan cara tersebut harmoni sosial bisa tercipta.

Kepemimpinan HMI MPO selanjutnya harus segera dilahirkan, karena jika tidak, konsekuensi terburuk adalah lahirnya pemimpin yang brutalitas dalam berpolitik, seorang yang pemimpin yang bodoh, despotik dan egois. Setidaknya pemimpin selanjutnya harus memiliki pola Neo-Modernisme, upaya ini merupakan sebuah sintesis antara pola pemikiran tradisionalisme dan modernisme, lebih singkatnya pola yang menggabungkan dua faktor penting yang mengisi kelemahannya masing-masing.


Karya: Mahardika Eka Sukma
Penulis menerapkan 5 M (Mengopi, Merokok, Melamun, dan Mengeluh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *